Meningkatkan pembelajaran kelas dengan bantuan teknologi dapat mendukung kebutuhan sehari-hari pendidik dan siswa di seluruh negeri.
Beragam solusi mulai dari hardware dan software yang berguna untuk mengumpulkan dan berbagi informasi, memfasilitasi kerja kelompok, memungkinkan pembelajaran jarak jauh, dan banyak lagi membuat beberapa institusi pendidikan tidak yakin di mana harus berinvestasi.
Ketika para pemimpin K-12 berupaya merancang pembelajaran kelas untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelajar saat ini, mereka harus memanfaatkan teknologi untuk memastikan bahwa pengalaman pendidikan relevan dengan tujuan dan hasil pembelajaran siswa.
Untuk memaksimalkan keuntungan pendidikan atas investasi teknologi mereka, institusi pendidikan harus membuat rencana yang berfokus pada peningkatan prestasi siswa dengan solusi yang siap menghadapi masa depan.
Berikut kunci merancang pembelajaran kelas berbasis teknologi yang dapat diimplementasikan pengajar untuk menunjang pendidikan siswa di era digital.
1. Keterlibatan siswa penting diperhatikan untuk hasil positif
Menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan menarik sangat penting untuk meningkatkan output siswa.
Dengan adanya hubungan yang kuat antara peningkatan prestasi dan peningkatan keterlibatan siswa, kemunculan teknologi membuat hal ini sebagai indikator penting.
Penelitian dari Brookings Institution mendukung gagasan ini, dengan menyoroti bahwa teknologi dapat mempercepat pembelajaran kelas ketika digunakan sebagai alat untuk meningkatkan akses terhadap konten berkualitas, memfasilitasi pengajaran yang dipersonalisasi, memberikan banyak kesempatan untuk berlatih, atau mendorong keterlibatan pelajar yang lebih dalam.
Namun, laporan tersebut menekankan bahwa keberhasilan penerapan bergantung pada pemahaman bagaimana teknologi mengubah interaksi antara pendidik, peserta didik, dan materi pembelajaran itu sendiri.
Sehingga penggunaan teknologi saja tidak cukup, dibutuhkan pemahaman dan keterlibatan antara pengajar dan siswa.
Misalnya, digital whiteboard yang digunakan sebagai papan tradisional menawarkan manfaat interaksi minimal bagi siswa yang terbiasa menggunakan perangkat interaktif.
Namun, memanfaatkan fitur-fitur canggihnya (seperti screen sharing, digital annotation, multimedia resources) menumbuhkan pengalaman belajar yang lebih dinamis yang selaras dengan literasi digital siswa.
Hal ini menyoroti pentingnya pengembangan profesional untuk membekali pendidik dengan keterampilan untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi dan menciptakan pengalaman belajar yang benar-benar menarik.
Baca juga: Menyambut Era Penggunaan AI untuk Pembelajaran di Sekolah
2. Jadikan teknologi sebagai hal yang sederhana dengan fleksibilitas
Sebuah teknologi kemungkinan besar akan dilupakan dan tidak lagi menjadi investasi yang berguna jika teknologi tersebut rumit, dan sekolah tidak menawarkan pengembangan profesional yang memadai.
Di lingkungan K-12, hal ini sangat relevan, karena pendidik sering kali dihadapkan pada gangguan atau penundaan teknologi yang tidak terduga.
Hasil polling dari 2023 Consortium for School Networking mengungkapkan bahwa kekurangan personil IT dalam “mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas” dan “memberikan dukungan pengajaran seputar penggunaan ruang kelas” memperburuk kebutuhan akan solusi teknologi yang user-friendly.
Fleksibilitas dapat mendukung kemudahan bagi pendidik dan siswa, dengan memanfaatkan solusi teknologi yang terintegrasi dengan perangkat pribadi untuk mendapatkan fungsionalitas penuh.
Hal ini dapat mempermudah pengajar dalam mengatur dan menggunakan alat teknologi dalam pembelajaran mereka.
3. Memilih dan membeli teknologi yang tepat
Dengan berkembangnya teknologi yang pesat, institusi pendidikan yang ingin memaksimalkan fleksibilitas dan kemampuan investasi teknologi di masa depan perlu memilih fitur yang tepat.
Google Workspace for Education hadir sebagai solusi canggih, menawarkan aplikasi familiar yang dirancang khusus untuk pembelajaran.
Platform ini menumbuhkan lingkungan yang dinamis dengan memberdayakan pembelajaran aktif melalui tugas interaktif, kolaborasi real-time, dan bahkan konferensi video daring.
Google Workspace mengembangkan kemampuan kolaborasi dengan memungkinkan siswa berpartisipasi dari mana saja dalam mengerjakan tugas.
Selain keunggulan ini, Google Workspace for Education menyederhanakan institusi pendidikan dengan menyediakan penyimpanan cloud aman yang tersedia dari perangkat apa pun.
Perlindungan keamanan yang kuat menjamin perlindungan data siswa, sementara antarmuka intuitif menjaga fokus pada pembelajaran.
Pengajar dapat memberdayakan dirinya dan siswanya untuk mencapai prestasi akademik dengan memilih Google Workspace for Education, yang menawarkan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif, interaktif, dan siap menghadapi masa depan pendidikan berbasis teknologi.
Baca juga: Transformasi Pendidikan di Era Digital dengan Fitur Baru Google Workspace for Education
Itu dia beberapa hal yang dapat diterapkan institusi pendidikan untuk merancang pembelajaran berbasis teknologi di tahun 2024.
Butuh bantuan untuk mengimplementasikan Google Workspace for Education di institusi Anda? Hubungi kami untuk bertransformasi!