fbpx

5 Tahap Efektif dalam Pengembangan Bahan Ajar di Era Digital

pengembangan bahan ajar

Share this post

Di tengah perubahan dunia pendidikan, guru dihadapkan pada tantangan baru: bagaimana membuat pengembangan bahan ajar yang relevan, menarik, dan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. 

Sebab, pengembangan bahan ajar tidak sebatas menyusun modul atau lembar kerja, tapi juga menghadirkan pengalaman belajar digital yang efektif dan interaktif.

Untungnya, melalui pendekatan teknologi pendidikan, guru bisa memanfaatkan berbagai alat seperti Google Workspace for Education untuk membuat bahan ajar yang bukan hanya informatif, tapi juga menginspirasi.

Untuk membuatnya, ini dia 7 tahapan penting dalam mengembangkan bahan ajar modern di era digital.

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa

Langkah pertama adalah memahami siapa yang akan belajar, karena setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari gaya belajar, tingkat literasi digital, hingga minat terhadap teknologi. 

Dengan memahami kebutuhan ini, guru bisa menentukan apakah bahan ajar sebaiknya berbentuk modul interaktif, video pembelajaran, atau simulasi digital.

Contohnya, untuk siswa yang lebih suka visual, guru bisa membuat video penjelasan singkat dengan Google Vids atau animasi sederhana menggunakan Canva.

2. Menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas

Tujuan pembelajaran yang terukur akan membantu guru menyusun bahan ajar yang fokus dan relevan. 

Di era digital, guru dapat memanfaatkan Google Classroom untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai. Jadi, bahan ajar pun bisa dikembangkan berdasarkan data nyata, bukan sekadar asumsi.

3. Melakukan riset materi dengan sumber terpercaya

Beriringan dengan pengembangan teknologi pendidikan, riset tetap menjadi fondasi utama dalam pengembangan bahan ajar yang berkualitas. 

Untungnya, guru kini bisa memanfaatkan berbagai sumber digital yang mendukung proses belajar mengajar. 

Mulai dari jurnal daring, repository pendidikan, hingga AI seperti Gemini atau ChatGPT untuk menemukan referensi terkini, lalu memverifikasinya agar materi yang disajikan akurat, kredibel, dan sesuai konteks pembelajaran.

Baca juga5 To Do List App Berbasis AI Terbaik untuk Produktivitas Modern

4. Memilih metode pembelajaran yang tepat

Bahan ajar yang efektif lahir dari metode pengajaran yang tepat. Oleh karena itu, guru perlu terlebih dahulu menentukan apakah ingin menggunakan model project-based learning, flipped classroom, atau gamification?

Sebab, pemilihan metode yang sesuai akan membantu menentukan bentuk bahan ajar digital yang paling optimal. Misalnya, untuk pembelajaran berbasis proyek, bahan ajar bisa berupa template rencana kerja digital di Google Docs atau papan kolaborasi di Canva Whiteboard. 

Baca jugaGuru Wajib Tahu! Ini Cara Membuat Soal Ujian Sekolah yang Berkualitas di Era Digital

5. Melakukan uji coba dan evaluasi

Setelah itu, guru bisa melakukan uji coba untuk mengamati bagaimana kegiatan belajar mengajar dengan bahan yang sudah disiapkan. 

Selain itu, cobalah evaluasi juga prosesnya, dan lihat apakah siswa bisa memahami materi belajarnya. 

Agar lebih mudah, coba gunakan platform Google Forms untuk menampung feedback dari siswa. Lalu dari hasil uji coba ini, guru dapat memperbaiki dan mengoptimalkan bahan ajar agar lebih efektif di pertemuan selanjutnya.

Jadi, yuk mulai eksplor berbagai alat dan strategi baru untuk memperkaya proses belajar di kelas. Temukan juga berbagai panduan seputar Google Certified Educator bersama Kelas Juara, dan jadilah bagian dari pendidik masa depan yang inovatif dan inspiratif.