Dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang ini, waktu terasa singkat dan rentang perhatian juga semakin pendek. Di sini lah microlearning berperan penting sebagai pendekatan pengajaran di kelas untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus siswa.
Kali ini, Kelas Juara ingin memberikan panduan microlearning dalam pendidikan, mulai dari definisi, manfaat menerapkan pendekatan tersebut, bagaimana cara mengaplikasikannya di kelas, serta contoh dari pendekatan pengajaran microlearning.
Yuk, simak artikel kami sampai habis!
Apa itu microlearning?
Microlearning adalah pendekatan pembelajaran modern yang melibatkan penyampaian materi pembelajaran singkat yang difokuskan pada topik atau tujuan pembelajaran tertentu.
Tidak seperti metode pembelajaran tradisional yang melibatkan presentasi yang panjang, microlearning berfokus pada penyampaian informasi singkat yang terarah yang dapat dengan mudah diingat oleh siswa.
Format pendekatan pengajaran ini dicirikan oleh aktivitas singkat yang memiliki satu tujuan pembelajaran pada satu waktu, bukan oleh bentuknya. Biasanya, aktivitasnya sangat interaktif dan dilengkapi dengan elemen multimedia seperti gambar, audio, bahkan video.
Pendekatan ini memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
Apa pun format penyampaian kontennya, microlearning dirancang untuk menyediakan informasi padat, mendapatkan manfaat maksimal, dengan komitmen waktu minimal pada topik tertentu.
Manfaat microlearning dan pembelajaran singkat bagi siswa
Ada banyak manfaat bagi pendidik dan siswa dengan menerapkan microlearning. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Peningkatan daya ingat
Model microlearning yang singkat dan terfokus membantu siswa untuk mengingat informasi lebih baik. Saat siswa diberikan informasi yang singkat dan mudah dicerna, mereka cenderung mengingatnya dalam waktu yang lebih lama.
2. Menangani rentang perhatian yang pendek
Era digital membombardir siswa dengan berbagai gangguan sehingga memiliki rentang perhatian yang pendek. Microlearning merupakan solusi ideal untuk menangani masalah ini, sebab menyajikan informasi dalam potongan pendek yang lebih mudah dicerna siswa.
3. Meningkatkan keterlibatan siswa
Aktivitas pembelajaran singkat dapat menarik dan interaktif, hal ini dapat membantu menarik perhatian siswa dan membuat mereka tetap termotivasi untuk belajar.
4. Pengetahuan yang lebih baik
Microlearning memungkinkan siswa untuk fokus pada topik tertentu yang dapat membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pokok bahasan.
Saat siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, mereka cenderung lebih menguasai konten tersebut.
5. Aksesibilitas yang meningkat
Dengan maraknya pembelajaran secara daring dan melalui seluler, pembelajaran mikro ini menjadi lebih mudah diakses oleh siswa. Siswa dapat mengakses konten pembelajaran di mana saja, kapan saja, dan menggunakan perangkat apa saja.
6. Pembelajaran yang dipersonalisasi
Aktivitas pembelajaran mikro dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa. Pendidik dapat menggunakan metode ini untuk membuat jalur pembelajaran yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan belajar siswa yang unik.
Baca juga: Cara Membuat Soal di Google Form dan Kelola Nilai di Google Classroom
Cara mengaplikasikan microlearning di bidang pendidikan
Untuk menerapkan microlearning di kelas, Anda harus merancang pelajaran yang spesifik dan terarah secara modular. Berikut langkah-langkah untuk merancang modul microlearning yang efektif:
- Mulai dengan menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tentukan konsep, bab, atau tema yang besar apa yang menurut Anda akan bermanfaat untuk dipecah menjadi pembelajaran yang lebih kecil.
- Uraikan setiap tujuan pembelajaran menjadi satu pelajaran mikro. Buat rangkaian topik kecil yang mengambil setiap tujuan pembelajaran dan mengubahnya menjadi hasil yang individual, spesifik, dan terukur yang dapat dicapai melalui pelajaran mikro.
- Gabungkan elemen multimedia yang padat informasi dan pilih format konten terbaik. Hal ini bisa berupa video, permainan interaktif, kuis, atau bahkan artikel pendek. Pastikan untuk memasukkan elemen multimedia ke dalam setiap pembelajaran mikro, seperti gambar, audio, atau video untuk membuat konten yang lebih menarik.
- Perkenalkan tema microlearning dan konteks kepada siswa. Saat memberikan setiap microlearning, garis besarkan dengan jelas tujuan pembelajaran utama untuk tema tersebut.
Contoh microlearning yang dapat dilakukan di dalam kelas
Ini dia beberapa contoh atau jenis microlearning yang dapat diterapkan tenaga pengajar pada siswa di kelas:
1. Belajar melalui video pendek
Video pendek merupakan alat yang ampuh untuk microlearning, sebab video pendek mampu menarik perhatian dan menyampaikan konten yang terfokus dalam format yang ringkas.
Konten ini juga sesuai dengan gaya belajar di era digital, di mana rentang perhatian anak muda lebih pendek.
Pengajar dapat memanfaatkan video pembelajaran yang ada di YouTube, atau membuat video pendek sendiri yang lebih menarik.
2. Kuis interaktif atau menggunakan kartu catatan
Cara ini merupakan cara yang efektif dalam microlearning untuk memperkuat tujuan pembelajaran dan melibatkan siswa.
Kuis dapat dirancang dengan berbagai format, elemen multimedia, dan feedback langsung untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Ada banyak platform online gratis yang dapat Anda gunakan untuk bermain kuis.
Sedangkan kartu catatan dapat digunakan untuk menghafalkan kosa kata baru atau yang tidak familiar bagi siswa, sehingga siswa memiliki kosa kata yang lebih luas.
3. Gamifikasi
Gamifikasi adalah cara yang bagus untuk melibatkan siswa dalam microlearning. Dengan menggabungkan elemen permainan seperti poin, lencana, dan peringkat, pendidik dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif, sekaligus meningkatkan motivasi siswa.
Pendidik juga dapat menggunakan gamifikasi berbasis kuis yang memperkuat tujuan pembelajaran sekaligus memungkinkan siswa untuk saling berkompetisi.
Baca juga: Peran Media Pembelajaran dalam Era Digital: Optimalisasi Google Workspace for Education
Microlearning, atau pembelajaran mikro, merupakan alat yang ampuh untuk melibatkan siswa dan memberikan hasil pembelajaran yang ditargetkan.
Dengan membagi topik yang kompleks menjadi sub-bagian yang ringkas serta menggabungkan elemen-elemen interaktif, para pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif.
Ciptakan strategi belajar modern di era digital dengan mengintegrasikan Google Workspace for Education di ekosistem institusi pendidikan Anda. Konsultasikan kebutuhan pendidikan Anda dengan tim profesional Kelas Juara!