fbpx

Teknik Mengajar Baru dengan Memanfaatkan Artificial Intelligence

Teknik Mengajar

Share this post

Google ingin memastikan bahwa setiap orang dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk belajar, tumbuh, dan sukses di masa depan, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka. Bersamaan dengan visi ini, Google mendukung para pengajar untuk menciptakan teknik mengajar yang bersifat pribadi, karena setiap orang belajar dengan caranya masing-masing.

Untuk itu, Google berkomitmen untuk menciptakan alat dan sumber daya yang mendukung gaya dan kebutuhan pembelajaran yang berbeda, tentu saja dapat disesuaikan dengan teknik mengajar di sekolah.

Di artikel ini, kami akan membahas bagaimana teknologi artificial intelligence dapat membantu teknik mengajar dan belajar di kelas menjadi lebih mudah diakses oleh siapa pun.

Artificial intelligence telah mendukung alat aksesibilitas Google

Hadirnya kecerdasan buatan di bidang edukasi menjadikan pembelajaran lebih mudah diakses dan dapat dipersonalisasikan. 

Misalnya saja bagi siswa yang mengalami penglihatan rabun atau tunanetra, kecerdasan buatan dapat membantu mereka mengakses informasi dengan screen reader

Teknologi PDF OCR pada browser Chrome dapat mengekstrak teks dari PDF sehingga pembaca dapat membacanya dengan lantang dengan pengaturan layar yang dipersonalisasikan.

Selain itu, fitur seperti real-time caption juga membantu siswa tunarungu atau yang memiliki gangguan pendengaran dengan mengakses konten yang bersifat video. Fitur ini juga dapat membantu siswa untuk lebih fokus pada materi pembelajaran.

Masa depan pendidikan dan artificial intelligence

Tuntutan terhadap sekolah, guru, dan siswa terus berubah, begitu pula dengan masa depan pendidikan.

Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh munculnya kecerdasan buatan, atau artificial intelligence, yang juga membantu menjadikan pendidikan lebih mudah diakses oleh siswa penyandang disabilitas.

AI dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih pribadi bagi semua siswa, seperti mengidentifikasi di mana siswa mengalami kesulitan, dan memberi mereka pengajaran dan dukungan yang disesuaikan dengan rangkaian latihan di Google Classroom.

Tidak hanya itu, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidik, mengotomatiskan tugas-tugas administratif, meningkatkan aksesibilitas, dan memberikan feedback secara real-time kepada siswa dan guru.

Tantangan dan pertimbangan pengajaran menggunakan artificial intelligence

Meskipun AI memiliki banyak potensi untuk pendidikan inklusif, penting juga untuk mengenali kesulitan-kesulitan yang ada. Penting untuk memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis di lingkungan sekolah.

Perbincangan penting mengenai privasi data, transparansi, dan bias dalam algoritma AI harus terus berlanjut. 

AI juga tidak dapat sepenuhnya menggantikan ikatan khusus antara guru dan siswa. AI hanya bertugas untuk membantu guru dalam menjalankan fungsinya di kelas dengan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan siswa.

Kehadiran artificial intelligence bukan menjadi ancaman bagi pengajar, namun justru membantu dan memudahkan teknik mengajar dalam kelas agar lebih efisien di era digitalisasi ini.

Melalui evaluasi individual dan bantuan AI, para pengajar dapat menghilangkan hambatan dan memungkinkan setiap siswa untuk berhasil secara akademis.

Baca juga: Memperkenalkan 3 Teknologi Terbaru untuk Pembelajaran di Kelas

Hadirnya kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem pendidikan dan juga teknik mengajar di sekolah. AI menyediakan alat yang kuat untuk membantu para pengajar memenuhi tugasnya. 

Guru dan institusi pendidikan dapat membangun masa depan di mana setiap anak memiliki peluang untuk sukses dengan mengadopsi teknologi ini.

Para pengajar dapat merancang lingkungan pendidikan yang menghilangkan hambatan, mendorong pengajaran individual, dan memungkinkan setiap siswa untuk mewujudkan potensi penuh yang mereka miliki.

Sudahkah Anda siap mengadopsi teknologi kecerdasan buatan untuk institusi pendidikan Anda?