fbpx

Panduan Bikin Catatan Keuangan Pribadi Buat Siswa, Biar Bisa Nabung!

catatan keuangan pribadi

Share this post

Mengatur uang apalagi sampai membuat catatan keuangan pribadi mungkin terdengar seperti hal yang dilakukan orang dewasa, tapi kenyataannya siswa pun sangat membutuhkan kemampuan ini. 

Sebab, uang jajan yang tampak kecil bisa cepat habis tanpa disadari, dan kebiasaan ini biasanya akan terbawa sampai dewasa. Hingga pada akhirnya, hal ini akan mengakibatkan kondisi finansial yang tidak sehat. 

Jadi, catatan keuangan membantu siswa memahami dari mana uang mereka berasal, ke mana uang itu pergi, dan bagaimana cara menggunakannya dengan lebih bijak. Selengkapnya, mari kita ulas di artikel ini. Yuk, simak!

Mengapa siswa perlu membuat catatan keuangan?

Ada banyak alasan mengapa membuat catatan keuangan pribadi itu penting bagi siswa, antara lain:

  • Mencegah uang jajan habis tanpa jejak, misalnya jajan berlebihan, top up game, atau membeli barang tidak penting.
  • Belajar membuat prioritas, yakni dengan membedakan keinginan dan kebutuhan, yang sangat berguna hingga dewasa.
  • Membiasakan disiplin dan tanggung jawab, tepatnya untuk lebih mandiri, mengetahui bahwa setiap keputusan terkait finansial punya konsekuensi.
  • Menyiapkan kebiasaan keuangan untuk masa depan, tepatnya membentuk kebiasaan baik seperti tidak boros dan mengatur keuangan secara optimal. 

Apa saja yang perlu dicatat dalam catatan keuangan siswa?

catatan keuangan pribadi

Meskipun terlihat sederhana, catatan keuangan pribadi siswa tetap perlu mengikuti pola dasar pencatatan finansial pada umumnya, misalnya yang mencakup:

1. Pemasukan (income)

  • Uang jajan harian atau mingguan
  • Angpau
  • Hadiah ulang tahun
  • Pendapatan dari jualan kecil-kecilan atau lomba

2. Pengeluaran (expenses)

  • Jajan
  • Buku atau kebutuhan sekolah
  • Transportasi
  • Top up game atau langganan aplikasi belajar

3. Tabungan (saving)

Sebaiknya siswa menyisihkan minimal 10–20% dari uang jajannya untuk tabungan. Bisa untuk membeli barang yang diinginkan atau tujuan jangka panjang.

4. Rencana Keuangan (Goals)

Misalnya:

  • Menabung untuk beli sepeda
  • Beli perlengkapan sekolah
  • Ikut study tour
  • Upgrade gadget

Menariknya, jika mencatat setiap informasi keuangan secara terperinci, lama-lama juga akan membuat siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengatur finansialnya. 

Dan untuk membuat catatan keuangan pribadi ini, siswa bisa memanfaatkan beberapa medium pencatatan, seperti buku tulis, Microsoft Excel atau Google Sheets, maupun langsung menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang sudah menyediakan templatenya. 

Baca jugaProdi PGSD: Pengertian, Mata Kuliah, dan Prospek Kariernya

Tips membuat catatan keuangan pribadi bagi siswa

Sekarang, kita masuk ke pembahasan paling penting, yakni berbagai tips yang akan membantu siswa menjadi lebih konsisten, saat harus membuat catatan keuangan pribadi. Di sini, beberapa hal yang bisa kamu terapkan adalah: 

  • Catat setiap hari, jangan menunggu uang habis.
  • Tetapkan batas pengeluaran mingguan.
  • Gunakan dua dompet: satu untuk jajan, satu untuk tabungan.
  • Cek ulang catatan setiap minggu untuk melihat kebiasaan boros.
  • Diskusikan dengan guru atau orang tua untuk belajar lebih dalam.

Intinya, semakin disiplin siswa mencatat, semakin jelas pola keuangannya yang dilakukan serta hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dari kebiasaan finansial siswa.

Baca jugaPeran Guru Kelas di Era Digital dan Tantangan Baru di Ruang Belajar Modern

Kesimpulan

Membuat catatan keuangan pribadi yang menjelaskan detail pemasukan, pengeluaran, hingga menetapkan tujuan menabung, dapat membangun kebiasaan finansial yang sehat, bertanggung jawab, dan bermanfaat hingga masa depan.

Jika kamu ingin jadi pelajar yang lebih mandiri dan cerdas dalam mengatur keuangan, mulai buat catatan keuanganmu hari ini. Selain itu, kamu juga bisa pelajari berbagai informasi penting lainnya yang akan membantu kamu menjadi siswa cerdas masa kini, eksklusif di blog Kelas Juara. Selamat bereksplorasi!